Kami Gurunya, Dimana-mana Sekolahnya

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on email
Share on whatsapp

13681055_10209091996712444_671873247559367166_n
Ini saya copas dari Tulisan istri saya, Lindia Palupi 😀

Kami tak bisa menentukan masa depan untuk Raffa, yang bisa kami lakukan adalah mempersiapkan Raffa untuk menghadapi masa depannya. Masa depan tak mampu kami kontrol, karena perubahan adalah pasti, entah apa yang akan terjadi kelak. Namun Raffa akan kami persiapkan untuk membuat perubahan yang lebih baik di masa depan. Raffa akan menjadi sosok tangguh di masa-masanya, apapun yang akan dia hadapi.
Belajar tak pernah usai, kelulusan dan lembaran sertifikat ijasah hanya pertegas atas suatu capaian di titik tertentu, yang kemudian lanjut belajar lagi, dan lagi dan lagi. Kami ingin menanamkan hal tersebut pada Raffa. Saat-saat terpenting di usianya saat ini, sayang rasanya melewatkan berada di sampinya, menemani proses belajar dan bertumbuhnya. Karena sekolah terbaik adalah keluarga, dan guru terbaik adalah orangtua.
Kami bertanggungjawab untuk pembentukkan karakter Raffa di usianya yang keemasan ini, akar yang kokoh dan kuat harus kami bentuk, sebelum Raffa bertumbuh pesat bertambah tahun tanpa kami sadari, eeh tau tau uda masuk masa sekolah, eeh uda remaja, dst dst dst. Kelak ketika Raffa sudah remaja dan dewasa, akar tak bisa kami bentuk lagi, kami hanya mampu memotong ranting-ranting dan dedaunan yang tumbuh tak indah di dirinya. Sekaranglah waktu untuk perhatian pada akarnya, pada karakter, mental dan pembentukan sikapnya.
Kami bekerja, ujung-ujungnya buat anak, buat keluarga. Kami bekerja, tujuanya untuk bahagia. Mengapa tak mendedikasikan bekerja dengan bahagia bersama keluarga? :*

Anggap saja ini tulisan pemanasan. Sudah lama tak menulis lagi rasanya kagok, kaku jemari. Ehehehehehee. Well yeahhh, I am back!!!!!:)
#CeritaKita 1 Agustus 2016

Scroll to Top