
Akhirnya diberi kesempatan menyapa dan melihat sekeliling kota Jember, tanah kelahirannya Bapak, yang tak lagi sama seperti 17 tahun lalu saat terakhir pulang kampung kesini.
Yaa selama itu pula Bapak sudah tak bersama kami lagi, mbah putri mbah kakung yang telah tiada, bahkan keluarga yang lain pun sudah berpindah meninggalkan Jember, namun memori di kepala masih merekam jelas betapa bahagianya masa masa itu.
Dan satu yang hal yang tidak pernah berubah di Jember ini yaitu warganya yang begitu ramah dan bersahabat. Ini terbukti saat mereka menyambut para mentor Pesantren Digital Indonesia layaknya keluarga tanpa jarak.
Terimakasih Jember, sampai jumpa lagi di keseruan lainnya.
#CeritaKita
28 November 2017