Terima Kasih Lindia Palupi

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on email
Share on whatsapp

img1465184790894

 

Ini adalah tulisan pertama yang aku ketik dari tangan ku sendiri di blog ini. hehehe

Blog ini adalah hadiah keren dari seorang wanita, yang menurutku begitu inspiratif dan sangat luar biasa dalam segala hal.

Sebut saja bunga (nama samaran). hahaha. Bukan bukan, nama aslinya Lindia Palupi 😀

Aku belajar dari Lindia. Belajarpun dalam segala hal. *ga tau diri akunya* hahaha

Cerdas, humble dan bersemangat merupakan bagian dari seorang Lindia Palupi.

Tulisan pertama ini pun aku bakal bercerita sedikit tentang Lindia. Cukuplah sedikit. Atau kalau mau tau lebih banyak, tanya aja langsung ama orangnya. Hahaha

Kesan pertama menurut Lindia tentang aku adalah orang yang sangat menyebalkan. Gimana tidak, belum kenal belum pernah ketemu, dengan sok kepedeanku, aku mengomentari event yang Lindia buat. Sayangnya aku tidak bertemu Lindia ketika event itu. Aku mengkritik tentang kekurangan acara itu pula, gimana Lindia ga sebel sama aku. Maaf ya *curhat* hahaha

Waktu terus berjalan, aku kagumi sosok Lindia via social media aja kala itu. Aku add Lindia di fb dan twitter. Aku perhatikan semua yang Lindia posting. Begitu banyak informasi yang Lindia share, sampai-sampai aku menobeli Lindia adalah ensiklopedia berjalan. hehe

Hingga pada hari minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa ku duduk di muka. *nyanyik* hahaha

Minggu itu, aku lupa tanggalnya *males ngecek kalender* hehe, Lindia pun memposting event bersama penulis novel terkenal “Balada Si Roy” kang Gol A Gong di inLine House. Jujur aku lelah pakai maksimal waktu itu, karena dari pagi sampai sore harinya, aku bersama kawan-kawan datang ke acara Bentara Budaya di Kampus UNUD. Jam 5 sore acara si Lindia dimulai, aku datang sedikit terlambat. Oya, sebelum datang, aku sms Lindia terlebih dahulu di hari yang sama. “Apa masih boleh datang tapi belum daftar?”. Boleh, datang aja, balasnya. Sesampainya aku disana, ternyata masih sedikit yang datang. Akhirnya aku melihat Lindia secara langsung. Kali pertama aku lihat dia, ya dia si Lindia. Hhhmmm. Biasa aja sih. Hahaha

Ini kok malah curhat awal bertemu dengan Lindia sih. hahaha

Lanjut di hari-hari berikutnya. Aku diberi kesempatan untuk mengenal seorang Lindia Palupi. Mengobrol, bercanda, berbagi informasi dan ilmu adalah hal-hal yang sering kita lakukan. Pengalamannya Lindia, buanyaaakk beud. Aku kagum aku salut. *nyodorin telapak tangan ke Lindia* *minta uang receh* hahaha. Aku bingung kalau disuru menceritakan tentang Lindia sebenarnya. Entah mau mulai dari mana, kebanyakan kerennya tu orang. *nyodorin cek* hahaha

Aku pengen jadi penulis tapi ga bisa nulis kece. Lihat aja ketikanku, berantakan. hahaha. Tapi seorang Lindia memberikan dukungan untukku kalau aku pasti bisa nulis. *lala yeyeye lala yeyeye* *korban tipi* hahaha. Padahal sekarangpun aku masih belum pede menulis. *nyengir*. Pernah sih punya blog:Gambar

See! 18 Juni 2011 dan sekarang 27 Oktober 2013, artinya 2 tahun lebih berlalu, itu blog ga berubah sedikitpun. hahaha. Dan sampai akhirnya Lindia membuatkanku http://rohmanhariyadi.wordpress.com

Diajarinya aku tentang blog ini. Asik-asik aku bisa corat coret ini blog sesuka hatiku. Ceile yang masih punya hati. *kemudian hening* hahaha

Wah wah ini kok tulisannya ngelantur sana sini ya? Maklum yes, namanya juga baru belajar. Kasih discount lah? *lu pikir jual beli?*. Maaf jiwa sales, ujung-ujungnya pasti dagang. hahaha

Inti dari tulisan pertama ini sebenarnya mau ngucapin Terima Kasih teruntuk Lindia Palupi. Itu aja. Cukup.

Tulisan-tulisan sebelumnya, abaikan saja, daripada puyeng bacanya. hahaha

Minggu, 27 Oktober 2013

Qoute hari ini: hal kecil yang sering diabaikan maknanya dan kita lupa ucapkan adalah maaf dan terima kasih 🙂

Scroll to Top